• Menentukan Lokasi Usaha Penggemukan Sapi Pedaging


    Sebelum memulai usaha ternak, baik itu ternak sapi, kelinci, domba, atau yang lainnya, yang paling penting untuk diperhatikan yaitu mempersiapkan lokasi usaha yang cocok dan pembuatan kandang yang memenuhi persyaratan secara teknis.
    Penentuan Lokasi Usaha
    Lokasi untuk beternak sapi pedaging perlu memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa faktor yang dapat mennjang jalannya usaha ternak sapi itu tidak dapat diabaikan, karena satu sama lain saling berhubungan erat yang tidak dapat dipisahkan. Karena salah satu faktor  terabaikan dapat menyebabkan terhambatnya kelangsungan proses produksi  yang pada akhirnya dapat merugikan usaha peternakan.

    Berbagai faktor yang harus dipertimbangkan dalammenentukan lokasi  akan dijelaskan dalam uraian berikut.

    Faktor Teknis

    Beberapa fakto rteknis yang harus dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan lokasi antara lainsebagai berikut.

    Letak Geografis
    Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang terletak pada jalur simpangan yang menguntungkan, yaitu diantara dua benua dan dua samudera, serta dilaluioleh garis khatulistiwa. Karena itu Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dengan dua musim, shingga perbedaan suhu, curah hujan, kelembapan, dan arah angin tidak terlalu ekstrim. Di negara-negara beriklimtropis seperti Indonesia sangat cocok untuk digunakan berbagai usaha dibidang peternakan, pertanian, maupun perikanan. Oleh karena itu, untuk membuka usaha penggemukan sapi pedaging tidakada halangan yang berarti.

    Temperatur
    Spi merupakan hewan ternak yang peka terhadap perubahan suhu lingkungan, terutama perubahan yang drastis. Suhu tinggi bisa menyebabkan konsumsi pakan menurun sehingga berakibat pada menurunnya laju pertumbuhan. Bahkan, untuk beberapa jenis sapi pedaging, suhu yang tinggi dapat mempengaruhi kemampuan reproduksinya, yaitu menurun.
    Memaksakan penggunaan lokasi yang perubahan temperaturnya terlalu ekstrim, kurang sesuai bagi hewan ternak seperti sapi, karena dapat menyebabkan menurunnya penampilan produksi. Memang sudah ada teknologi yang dapat memperkecil pengaruh suhu lingkungan, misalnya penggunaan AC (pendingin udara) dan heater (pemanas ruangan). Namun, hal ini hanya akan menambah beban usaha. Pada umumnya sapi pedaging dapat tumbuh secara optimal di daerah dengan kisaran suhu diantara 10°C-27°C.

    Curah Hujan
    Tinggi rendahnya curah hujan di suatu lokasi berhubungan erat dengan kondisi temperatur di daerah tersebut. Temperatur pada musim hujan akan lebih rendah dibandingkan dengan pada musim kemarau. Disamping itu, curah hujan  yang tinggi berkorelasi dengan ketersediaan pakan yang berupa hijauan.
    Crah hujan yang sangat tinggi bisa mengakibatkan gangguan kesehatan pada sapi pedaging.apalagi jika kandang kurang terjaga kebersihannya,dapat menyebabkan sapi terserang penyakit pneumonea. Untuk itu perlu juga diketahui banyaknya bulan basah dan bulan kering di suatu lokasi,sehingga kegiatan-kegiatan di lokasi penggemukan dapat diatur dengan baik agar sapi terhindar dari berbagai penyakit.

    Arah Angin
    Angin merupakan sah satu faktor pembawa kuman penyakit, sehingga penentuan arah angin yang dominan di suatu lokasi sangat penting sebagai petunjuk bagi pembuatan kandang. Pembuatan kandang sebaiknya dibangun secara berderet memanjang sesuai dengan arah angin yang dominan. Hal ini dimaksudkan agar angin yang datang tidak menerpa sapi-sapi secara langsung. Untuk tujuan itu, perlu diperhatikan pula sinar matahari.sinar matahari pagi harus diusahakan dapat masuk kedalam kandang secara langsung atau tanpa halangan.
    Kelembapan Udara
    Tingkat kelambapan yang tinggi (basah) cenderung dapat memberikan peluang bagi tumbuh dan berkembangnya berbagai parasit dan jamur penyebab berbagai gangguan kesehatan pada sapi. Sebaliknya, kelembapan rendah (kering) menyebabkan udara berdebu, yang juga merupakan pembawa penyakit menular. Kelembapan yang ideal bagi pemeliharaan sapi pedaging yaitu antara kisaran 60-80%.

    Topografi
    Topografi lokasi merupakan  suatu gambaran tinggi rendahnya suatu lokasi yang diukur dengan standar di atas permukaan laut. keadaan  topografi dapat mempengaruhi temperatur, curah hujan dan kelembapanlingkungan. Dalam hal ini,lokasi berbukit bisa menjafi pilihan karena bisa menghambat arah angin.
    Disamping itu topografi juga berpengaruh terhadap ketersediaan air di suatu lokasi dan kemudahan sarana transportasi. Lokasi yang terlalu tinggi dan bergunung-gunung akan mempertinggi  biaya transportasi, sehingga bisa meningkatkan biaya produksi. jika memungkinkan, lokasi sebaiknya dilalui oleh anak sungai agar ketersediaan air untuk menjaga kebersihan kandang  dan untuk mamandikan hewan ternakselalu terjamin.
  • 0 komentar:

    Posting Komentar